Menjadi kaya raya adalah impian
semua manusia. Mempunyai mobil mewah, rumah yang bagus. Keluarga yang bahagia
aman dan tentram. Semua kebaikan yang berada dalam setiap kehidupan di dunia
ini adalah doa dan harapan yang tidak pernah putus-putusnya dari seorang hamba
kepada Allah sang penciptanya. Setiap kali ia menunaikan kewajibannya kepada
tuhannya ia selalu mengiringi doa-doa untuk meminta kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Selain daripada itu beragam usaha juga dilaksanakan untuk menggapai
impiannya baik bekerja keras, belajar dengan tekun, maupun sungguh-sungguh
dalam mencari predikat yang baik dalam setiap kegiatan yang diikuti.
Diantara semua manusia yang mencoba
menggapai impiannya tidak semuanya berhasil dengan baik. Ada yang mundur
sebelum mencoba. Ada yang mencoba lalu gagal dan ia berhenti melanjutkannya.
Lalu ada yang mencoba, gagal tetapi ia mencoba lagi lalu gagal dan akhirnya
berhenti. Tetapi ada yang sampai berkali-kali mencoba dan gagal tetapi akhirnya
ia sampai kepada tujuannya. Pernahkah kita menyadari apa yang melatar-belakangi
perbedaan kehidupan setiap manusia di bumi ini. Apa yang membuat pembeda antara
sikaya dan simiskin. Antara seorang yang hidupnya bahagia dengan seorang yang
hidupnya susah. Ketika seorang keluarga berlibur ia melakukan perjalanan jauh
keluar negeri, mengelilingi benua eropa, spanyol, belanda, prancis dan
sebagainya. Tetapi ada seorang keluarga yang berliburnya hanya didaerah saja dan
tidak bisa melaksanakan perjalanan jauh. Ketika ditanya kenapa tidak berlibur
keluar daerah dengan mengelilingi nusantara atau mengelilingi benua-benua lain,
ternyata jawabnya karena tidak memiliki modal yang cukup.
Kenapa ada seseorang pengusaha
besar yang sukses ketika ia menjalankan usahanya? Disisi lain ada pengusaha
kecil tapi stagnan, diam di tempat dan berkembang. Kenapa ada seorang politikus
yang berhasil dengan baik dan menjadi pemimpin, dan para anggotanya merasakan
kenyamanan saat dipimpin olehnya? Tetapi disisi lain ada seorang politikus yang
tidak berhasil, apalagi untuk menjadi seorang pemimpin dan bahkan ia sering
dihujat oleh sesama anggota komunitasnya. Mengapa ada perbedaan yang terjadi
antara sebuah negara yang maju, seperti Jepang dan Cina. Dan sebuah negara yang
masih berkembang seperti negara-negara di asia tenggara. Dengan sebuah negara
yang masih tergolong negara yang terbelakang. Seperti di Somalia, rakyatnya
setiap hari masih merasakan kesulitan mendapatkan makanan. Dan kenapa ada
pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya sampai anak cucunya juga ikut
mencintainya, dan kenapa ada pemimpin yang sangat dibenci oleh rakyatnya.
Sejenak berpikir dan melangkah
sejauh mana yang bisa dilangkah untuk menemukan sebuah jawaban yang sering
menjadi teka-teki kehidupan ditengah-tengah masyarakat sosial. Berbagai
eksplorasi telah dilakukan, sampai kepada tingkat elaborasi atau memilah
terhadap berbagai persoalan. Dan akhirnya sampai kepada tingkat penentuan sikap
baik perkataan dan perbuatan, bahwa hanya satu kata yang menjadi pembedanya,
yaitu “cinta”. Ternyata cintalah yang
menjadi pembeda diantara semua tindakan-tindakan manusia di permukaan
bumi ini. Mungkinkah “cinta” yang mendasari perbedaan pada kesemuanya itu. Ada
apa dengan cinta. Mengapa sebesar itu efek atau pengaruhnya terhadap semua
kondisi diatas.
Anis matta berkata, “kamu takkan
pernah sanggup mendaki sampai ke puncak gunung iman, kecuali dengan satu kata:
cinta. Imanmu (kepercayaanmu) hanyalah kumpulan keyakinan semu dan beku, tanpa
nyawa tanpa gerak, tanpa daya hidup tanpa daya cipta. Kecuali ketika ruh cinta
menyentuhnya. Seketika ia hidup, bergeliat, bergerak tanpa henti, penuh
vitalitas, penuh daya cipta, bertarung dan mengalahkan diri sendiri, angkara
murka atau syahwat.
Iman itu laut, cintalah ombaknya.
Iman itu api, cintalah panasnya.
Iman itu angin, cintalah badainya.
Iman itu salju, cintalah dinginnya.
Iman itu sungai, cintalah arusnya”.
Begitulah cinta, ia menjadi daya
penggerak bagi seorang manusia. Ketika nurani cinta semakin menggebu-gebu
didalam jiwanya, pekerjaannya semakin cepat untuk selesai. Sebab cintalah yang
menjadi pendinginnya ketika marah, cintalah yang menjadi penguatnya ketika ia
lemah. Cintalah pencairnya ketika pikirannya menjadi buntu. Cintalah yang
mengubah seluruh hidupnya menjadi baik. Berhasil atau tidaknya seseorang
dilihat dari seberapa besar cinta dalam mengerjakan segala aktivitasnya.
Dahsyat. Luar biasa, kata yang keluar dari mulut ini ketika cintalah ternyata
yang menjadi penentunya. Cinta ternyata menjadi sumber kehidupan. Kehidupan
bagi setiap makhluk dimuka bumi ini. Bekerjalah dengan cinta. Belajarlah dengan
cinta. Berusahalah dengan cinta. Agar hidup kamu menjadi bahagia dan penuh
keindahan. Keindahan yang sangat didambakan oleh setiap manusia. Sebab pada
intinya kehidupan ini adalah keindahan. Semua orang berharap hidupnya selalu
dipenuhi keindahan tersebut. Tanpa keindahan hidup akan terasa sangat lama dan
membosankan, gundah gulana. Tanpa keindahan hidup ini terasa sempit dan
menyesakkan dada. Rasa was-was akan semakin memuncak sampai memuncak. Akhirnya
mengambil suatu keputusan yang salah yaitu dengan mematikan rasa kehidupan.
Karena pikiran tidak lagi bekerja. Dan jiwanya sungguh sudah membeku. Jika
demikian terjadi sesungguhnya kematian sudah terasa dekat dengan dirinya.
Orang yang bekerja dengan cinta
segala pekerjaan akan menyenangkan bagi dirinya. Tentu dirinya menjadi penyabar
dan tidak mau terburu-buru. Sabar dari segala hambatan yang menghalanginya.
Baik hambatan dari luar maupun dari dalam dirinya. Sabar atas segala ujian yang
menimpanya, sehingga membuat dirinya menjadi pesimis atau menyerah pada
keadaan. Pasrah tapi tak rela apabila orang lain yang melanjutkannya. Karena ia
masih berniat untuk mengulanginya. Jika seseorang bekerja dengan cinta,
pastinya ia tidak akan terburu-buru untuk segera menyelesaiknnya. Ia terus
meneliti apa kekurangannya untuk dilengkapi. Bekerjanya menjadi hati-hati dan
sangat menikmatinya. Pelan tapi pasti itulah semboyan bagi dirinya dalam
melaksanakan segala pekerjaanya. Sungguh. Sungguh sangat luar biasa pekerjaan
yang dihasilkan orang-orang yang bekerja dengan cinta. Beginilah pekerjaan para
pahlawan. Hidup mereka menjadi taruhannya. Harta mereka ikut sebagai penguat
kepergian jiwanya.
Franklin D’ Roosevelt salah satu
presiden Amerika Serikat yang sangat mencintai negeri dan rakyatnya. Ketika
pada masa awal kepemimpinannya, negaranya mengalami krisis ekonomi sehingga
menyebabkan kemarahan besar oleh rakyatnya. Yang terjadi menjelang Perang Dunia
II. Banyak masyarakat yang tidak percaya pada awal kepemimpinannya. Karena sang
presiden adalah orang yang cacat tidak bisa berdiri. Kakinya patah dan ia hanya
duduk dikursi roda. Memimpin penduduk nomor 3 terbanyak didunia, rasanya
mustahil apabila ia sang pemimpinnya. Akan tetapi dibalik ketidak-sempurnaannya
ia berusaha melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan baik. Berusaha meyakinkan
rakyatnya agar tetap semangat dalam bekerja. Semua pekerjaanya dimulai dengan
cinta. Ya cinta, dengan ungkapan, “sesungguhnya
tidak ada yang perlu ditakuti, hanya satu yang perlu ditakuti ialah rasa takut
itu sendiri”. Luar biasa kata-kata cintanya. Sungguh menggugah hati
rakyatnya. Akhirnya perekonomian Negara Amerika perlahan mulai membaik.
Semangat dan kepercayaan rakyatnya terus meningkat. Warganya mulai bekerja dengan
baik. Kepercayaan rakyatnya terhadap pemerintah terus meningkat. Sebaliknya
pemerintah juga terus berusaha menjaga kepercayaan rakyatnya. Jika rakyat dan
pemerintah saling mempercayai, tentunya kemajuan bangsanya akan semakin kuat.
Dan kita lihat yang terjadi setelah Perang Dunia II Amerika Serikat menjadi
satu-satunya negara adi kuasa di dunia.
Begitu juga dengan orang yang
belajar dengan cinta prestasinya pasti terus meningkat. Bagi para pedagang
juga, jika berdagang dengan cinta akan membuat dagangannya semakin berkembang
dan terus berkembang sampai menjadi pengusaha besar lagi sukses. Demikianlah
kekuatan cinta yang maha dahsyat. Sepele memang seketika mendengar kata cinta
karena terlalu mudah untuk mengatakannya. Sahabat. Cinta bukanlah sebuah ungkapan.
Cinta adalah pekerjaan, perbuatan. Jika cinta tidak dikerjakan bukan cinta
namanya. Akan tetapi sebuah khayalan belaka yang tidak memiliki makna. Yang
membuang waktu dengan sia-sia. Membuat orang menjadi hina. Karena tidak
melakukannya. Disinilah cinta menjadi sumber kehidupan. Jika perasaan cinta
hilang dari dalam dirinya, tentu kehidupannya tidak ada. Masa depannya suram.
Kebahagiaannya telah sirna. Pekerjaannya semakin tidak jelas. Hidupnya melarat.
Bagaikan hewan berekor yang tidak mempunyai tujuan hidup. Bekerjalah dengan
cinta agar kehidupanmu menjadi bahagia. Belajarlah dengan cinta, agar kamu
menemukan pengetahuan-pengetahuan baru. Dan berdaganglah agar kamu menjadi
orang yang sukses di dunia dan di akhirat. Karena sesungguhnya sumber diatas segala
sumber kehidupan ialah cinta.
Komentar
Posting Komentar